Laman

Sabtu, 24 Desember 2011

karakteristikgenerasi muda islam indonesia


KARAKTERISTIK GENERASI MUDA ISLAM INDONESIA
Ass. Wr. Wb.
Innalhamdalillah nahmaduhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruh. Wa’uudzu billaahi min syruuri angfusinaa wamin syyi a’malina myyahdihillaahu falaa mudlillalah wamayyudlil falaa hadialah. Asyhadu allaa ilaaha illa allah waasyhadu anna muhammadan ‘abduhu warasuuluh ‘amma ba’duh.
Puji syukur senantiasa kita persembahkan kepada Allah SWTyang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada kita semua sehingga hingga saat ini kita dapat bertemu dan bersilaturahmi di tempat ini dalam suasana yang berbahagia.
Shalawat beriringkan salam, semoga senantiasa trcurah kepada Nabi Agung Muhammad SAW Nabi yang telah menerima penyempurnaan agama Islam dan insya Allah kita mendapatkan syafaatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT.

Perkembangan sebuah peradaban manusia tidak lepas dari peran para generasi pemudanya. Hal ini pun terjadi di negara kita, bahwa sejarah telah mencatat terdapat perjuangan para pemuda bangsa Indonesia untuk memerdekaakan negara dari kolonialisme dan imperialisme. Menurut sejarah terdapat dua peristiwa yang dapat kita renungkan kembali sikap dan peran serta generasi muda bangsa Indonesia.
Pertama, peristiwa sumpah pemuda merupakan peristiwa dimana para pemuda bangsa menunjukkan kesetiaan dan kesungguhannya untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa sehingga mereka bersumpah demi negara dan bangsa. Hal tersebut dapat diambl sebuah sikap, bahwa hal yang tterdaapat di dalam diri pemuda adalah semangat perjuangan yang berapi-api, ini pun tidak hanya terjadi pada peristiwa sumpah pemuda itu, namun bagaiamana semangat yang berapi-api itu mampu diinternalisasikan di dalam diri generasi muda bangsa sehingga dapat membangun kepribadaian indifidu maupun bangsa.
Kedua, Peristiwa rengasdengklok. Peristiwa ini merupakan peristiwa dimana para pemuda harus bersikap cepat dalam memanfaatkan segala kesempatan yang telah ada. Peristiwa ni pun menunjukkan bahwa dukungan para generasi muda bangsa sangat menentukan nasib bangsa karena dengan adanya desakkan dari para pemuda maka lahirlah bangsa Indonesia yang terbebas dari kolonialisme dan imperialisme yang berkepanjangan. Kedua peristiwa tersebut memperlihatkan kepada kita sebagai generasi muda Islam Indonesia, bahwa sebuah perkembangan dan kemajuan bangsa tidak lepas dari peran generasi muda.

Hadirin yang terhormat.

Lahirnya bangsa Indonesia, bukan sebuah waktu dimana generasi selanjutnya berpangku tangan terhadap keberhasilan para pejuang bangsa. Akan tetapi sebuah cambuk dimana kita harus mengisi kemerdekaan ini dengan memberi yang terbaik yang kita miliki. Sebagai generasi muda, maka kita harus mampu untuk menjaga reputasi bangsa dan bernegara dengan memegang teguh dasar negara kita. Terdapat dua aspek yang harus kita pegang dan kita pertahankan sebagai generasi muda Islam Indonesia, yaitu:
  1. Aspek nasionalisme;
Nasinalisme merupakan sikap yang sangat dipegang oleh para pemuda pejuang bangsa, sehingga dalam proses perjuangannya mampu mengusir penjajah diatas bumi pertiwi ini. Nasionalisme adalah sebuah sikap dimana kita harus mempertahankan karakteristik bangsa sehingga kita memiliki jati diri yang lain dari pada negara yang lain. Nasionalisme ini dapat dilihat dari prinsip dasar Pancasila yang kelima sila tersebut merupakan karakteristik negara Indonesia. Namun pada saat ini, para generasi muda bangsa telah melalaikan prinsip dasar tersebut dan telah terpengaruh oleh modernisasi, westernisasi sekulerisasi. Ketiga hal itu sangat marak di dunia muda Islam Indonesia. Kita sangat prihatin dengan keadaan ini sehingga tugas kita selaku pemuda yang peduli terhadap nasib bangsa maka kita harus merubah degradasi peradaban bangsa Indonesia saat ini untuk menjadi lebih baik. Dengan masuknya sekulerisasi dan westernisasi mengakibatkan jauhnya peradaban Islam dimata generasi muda Indonesia. Mengapa hal demikian terjadi? Sebuah pertanyaan besar yang dapat kita jawab dengan introspeksi diri.
Secara kepribadian bangsa, para pemuda telah jauh dari apa yang kita sebut dengan semangat pemuda bangsa, karena generasi bangsa Indonesia telah mengesampngkan Pancasila yang merupakan kepribadian bangsa ini. Pancasila yang dijadikan alat filterisasi tidak mampu dilaksanakan dengan baik sehingga banyak buday-budaya barat yang masuk dan menyimpang dari kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai warga dunia, kita tidak lepas dari pergaulan internasional, akan tetapi kita juga jangan sampai mengorbankan harkat martabat kita diinjak-injak bangsa lain. Telah banyak kasus yang telah meninjak-injak martabat bangsa kita, yang dapat kita lakukan selanjutnya adalah sadar akan kemunduran bangsa kita dan semangat kembali untuk berbenah diri.
Allah telah berfirman dalam Q-S.  Al-Hujuraat  
(13) Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Firman diatas memberikan penegasan bahwa hadinya manusia dibumi untuk saling mengenal dan menjaga kerukunan antar sesame dan nilai tertinggi dihadapan Allah ialah ketakwaan hamban-nya. Penjajahan secara halus yang dilakukan oleh bangsa barat merupakan tindakkan yang tidak sesuai dengan konsep Islam dan kepribaian bangsa Indonesia, dengan demikian wajib bagi generasi muda Islam Indonesia untuk mempertrahankan rasa nasionalisme terhadap Negara ini.
Sebuah riwayat menceritakan, bahwa Nabi Muhammad pun memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap negeri Mekah. Ketika Nabi akan melakukan Hijrah, maka Nabi merasa berat untuk meninggalkan tanah Mekah jika tidak karena Allah. Kisah ini menunjukkan dalam diri Nabi Muhammad terdapat kecintaan terhadap negerinya sendiri dengan demikian apabila kita bersikap nasionalisme terhadap Negara kita, kita telah mengikuti tindakkan Nabi pula. Kecintaandalam konteks negara Indoenesia,  dapat diwujudkan dengan cara tindakkan filterisasi terhadap apa yang telah dipenetrasikan bangsa barat kedalam negara Indonesia sehingga kita telah membantu untuk menegakkan kepribadian bangsa agar tidak diinjak-injak oleh bangsa lain.

  1. Aspek Islamisme;
Sealin aspek nasionalisme kita juga harus memiliki dan mempertahankan aspek Islamisme yang tinggi karena kita adalah generasi muda Islam. Karakteristik pemuda Islam adalah berani menegakkan kebenaran meskipun banyak tantangan yang merintang dihadapan kita yang didasarkan atas Alqur’an dan Alhadits  Namun semangat keislaman ini telah mulai luntur dengan peradaban-peradaban barat yang sedikit demi sedikit menggrogoti budaya Islam yang ada di Indonesia. Banyaknya pergaulan bebas yang telah meracuni pemuda Indonesia menunjukkan lemahnya jiwa keislaman para pemuda bangsa, karena tidak mampu membetengi diri dengan ajaran-ajaran Islam yang sempurna. Alqur’an yang merupakan dasar umat Islam hanya dijadikan kajian akademis saja dan hanya dijadikan ritual dalam membacanya tanpa dijadikan pengamalan keseharian. Demikian jaunya dari pengamalan Alqur’an menjadikan umat Islam khususnya para pemuda Islam jauh dari karakteristik umat Islam itu sendiri. Sikap yang harus kita bangun saat ini adalah sikap kesadaran yang tinggi atas degradasinya ajaran-ajaran Islam, sikap berani menentang budaya-budaya barat yang telah banyak menggrogoti Islam.
Sejarah masa lalu telah membuktikan, bahwa pada abad pertengahan menunjukkan kemauan Islam yang sangat pesat dan kuat dalam peradabannya. Berdasarkan sejarah tersebut, maka kita telah memiliki cmbuk yang kuat bahwa Islam di Indonesia harus bangkit dan menentang kolonialisme modern. Jangan katakan bangsa kita telah terbebas dari kolonialisme dan imperialisme secara mutlak, justeru pada saat ini kita telah dijajah secara halus melalui kebudayaan, parakdikma-paradikma, aliran-aliran pemikiran dan lain sebagainya yang bertujuan menghancurkan kepribadian bangsa Indonesia maupun kepribadian Islam. Jauhnya umat Islam dari pedoman hidup/The way of life merupakan tindakkan umat Islam sendiri untuk tidak menolong agama Allah. Dalam Q-S. Muhammad (7) telah dinyatakan oleh Allah SWt, “Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. Berdasarkan ayat tersebut maka ada syarat apabila kita ingin ditolong oleh Allah dan diangkat kedudukkannya oleh Allah, yaitu jika kita menolong agama Allah niscaya kita pun akan ditolong dan diangkat kedudukkannya. Kenyataan saat ini justru generasi muda Islam telah larut dalam arus modernisasi, westernisasi, serta yang lebih bahaya bagi generasi muda adalah mengikuti arus sekulerisme yang mana akan menjauhkan unsur agama dengan kehidupan bernegara.
Penjajahan karakter memang lebih menyakitkan dibandingkan dengan penjajahan secara fisik, karena penjajahan karakter akan membunuh kepribadian bangsa yang selama ini telah dibangun oleh para pejuang bangsa terdahulu. Kemajuan zaman dan ketatnya persaingan antar negara,harus menjadi dorongan kita untuk bersaing positif dengan negara dan generasi muda negara lain, karena dengan demikian generasi muda Islam Indonesia mampu menunjukkan jati diri bangsa ini dan memiliki karakteristik yang unggul dibanding negara lain. Issue-issue tentang terorisme yang dibawa oleh umat Islam merupakan salah satu cara untuk menjatuhkan kebesaran nama Islam, sehinga umat Islam akan tersinggkirkan dari pergaulan bangsa dunia. Namun hal demikian harus kita tanggapi dengan sikap yang percaya diri untuk menyatakan bahwa Islam adalah rahmatan lil’aalamiin yang memberikan kedamaian kepada manusia secara keseluruhan. Inilah peran para pemuda yang akan melanjutkan perjuangan para pendahulu demi terwujudnya karakteristik bangsa  baik dari aspek nasionalisme maupun dari aspek Islamisme. Dua aspek tersebut merupakan karakteristik pemuda Islam Indonesia yang berarti akan menjalankan amanat-amanat yang telah tercantum di dalam dasar negara serta menjalankan apa yang telah ada di dalam Alqur’an maupun Assunah yang mdmerupakan dasar umat Islam untuk berpedoman pada keduanya, dengan demikian akan tercipta suatu generasi muda yang cerdas dan berakhlak mulia yang bersifat nasionalis dan Islamis.

Hadirin yang berbahagia,
Demikianlah pidato singkat yang sya sampaikan pada kesempatan kali ini, mudah-mudahan kita termasuk generasi yang memiliki karakteristik diatas dan dapat mewujudkan generasi muda Islam Indonesia cerdas dan berakhlak mulia.
Tiada kata yang indah kecuali ungkapan mohon maaf atas segala kekurangan, akhiru kalam
Wss. Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar