KARAKTERISTIK GENERASI MUDA ISLAM INDONESIA
Ass. Wr. Wb.
Innalhamdalillah nahmaduhu
wanasta’iinuhu wanastaghfiruh. Wa’uudzu billaahi min syruuri angfusinaa wamin
syyi a’malina myyahdihillaahu falaa mudlillalah wamayyudlil falaa hadialah.
Asyhadu allaa ilaaha illa allah waasyhadu anna muhammadan ‘abduhu warasuuluh
‘amma ba’duh.
Puji syukur senantiasa kita
persembahkan kepada Allah SWTyang telah memberikan berbagai kenikmatan kepada
kita semua sehingga hingga saat ini kita dapat bertemu dan bersilaturahmi di
tempat ini dalam suasana yang berbahagia.
Shalawat beriringkan salam, semoga
senantiasa trcurah kepada Nabi Agung Muhammad SAW Nabi yang telah menerima
penyempurnaan agama Islam dan insya Allah kita mendapatkan syafaatnya.
Hadirin yang dirahmati Allah SWT.
Perkembangan sebuah peradaban manusia
tidak lepas dari peran para generasi pemudanya. Hal ini pun terjadi di negara
kita, bahwa sejarah telah mencatat terdapat perjuangan para pemuda bangsa
Indonesia untuk memerdekaakan negara dari kolonialisme dan imperialisme.
Menurut sejarah terdapat dua peristiwa yang dapat kita renungkan kembali sikap
dan peran serta generasi muda bangsa Indonesia.
Pertama, peristiwa sumpah pemuda
merupakan peristiwa dimana para pemuda bangsa menunjukkan kesetiaan dan
kesungguhannya untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa sehingga mereka
bersumpah demi negara dan bangsa. Hal tersebut dapat diambl sebuah sikap, bahwa
hal yang tterdaapat di dalam diri pemuda adalah semangat perjuangan yang
berapi-api, ini pun tidak hanya terjadi pada peristiwa sumpah pemuda itu, namun
bagaiamana semangat yang berapi-api itu mampu diinternalisasikan di dalam diri
generasi muda bangsa sehingga dapat membangun kepribadaian indifidu maupun
bangsa.
Kedua, Peristiwa rengasdengklok.
Peristiwa ini merupakan peristiwa dimana para pemuda harus bersikap cepat dalam
memanfaatkan segala kesempatan yang telah ada. Peristiwa ni pun menunjukkan
bahwa dukungan para generasi muda bangsa sangat menentukan nasib bangsa karena
dengan adanya desakkan dari para pemuda maka lahirlah bangsa Indonesia yang
terbebas dari kolonialisme dan imperialisme yang berkepanjangan. Kedua
peristiwa tersebut memperlihatkan kepada kita sebagai generasi muda Islam
Indonesia, bahwa sebuah perkembangan dan kemajuan bangsa tidak lepas dari peran
generasi muda.
Hadirin yang terhormat.
Lahirnya bangsa Indonesia, bukan
sebuah waktu dimana generasi selanjutnya berpangku tangan terhadap keberhasilan
para pejuang bangsa. Akan tetapi sebuah cambuk dimana kita harus mengisi
kemerdekaan ini dengan memberi yang terbaik yang kita miliki. Sebagai generasi
muda, maka kita harus mampu untuk menjaga reputasi bangsa dan bernegara dengan
memegang teguh dasar negara kita. Terdapat dua aspek yang harus kita pegang dan
kita pertahankan sebagai generasi muda Islam Indonesia, yaitu:
- Aspek nasionalisme;
Nasinalisme
merupakan sikap yang sangat dipegang oleh para pemuda pejuang bangsa, sehingga
dalam proses perjuangannya mampu mengusir penjajah diatas bumi pertiwi ini.
Nasionalisme adalah sebuah sikap dimana kita harus mempertahankan karakteristik
bangsa sehingga kita memiliki jati diri yang lain dari pada negara yang lain.
Nasionalisme ini dapat dilihat dari prinsip dasar Pancasila yang kelima sila
tersebut merupakan karakteristik negara Indonesia. Namun pada saat ini, para
generasi muda bangsa telah melalaikan prinsip dasar tersebut dan telah
terpengaruh oleh modernisasi, westernisasi sekulerisasi. Ketiga hal itu sangat
marak di dunia muda Islam Indonesia. Kita sangat prihatin dengan keadaan ini
sehingga tugas kita selaku pemuda yang peduli terhadap nasib bangsa maka kita
harus merubah degradasi peradaban bangsa Indonesia saat ini untuk menjadi lebih
baik. Dengan masuknya sekulerisasi dan westernisasi mengakibatkan jauhnya
peradaban Islam dimata generasi muda Indonesia. Mengapa hal demikian terjadi?
Sebuah pertanyaan besar yang dapat kita jawab dengan introspeksi diri.
Secara kepribadian
bangsa, para pemuda telah jauh dari apa yang kita sebut dengan semangat pemuda
bangsa, karena generasi bangsa Indonesia telah mengesampngkan Pancasila yang
merupakan kepribadian bangsa ini. Pancasila yang dijadikan alat filterisasi
tidak mampu dilaksanakan dengan baik sehingga banyak buday-budaya barat yang
masuk dan menyimpang dari kepribadian bangsa Indonesia. Sebagai warga dunia, kita
tidak lepas dari pergaulan internasional, akan tetapi kita juga jangan sampai
mengorbankan harkat martabat kita diinjak-injak bangsa lain. Telah banyak kasus
yang telah meninjak-injak martabat bangsa kita, yang dapat kita lakukan
selanjutnya adalah sadar akan kemunduran bangsa kita dan semangat kembali untuk
berbenah diri.
Allah telah berfirman
dalam Q-S. Al-Hujuraat
(13) Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling
mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Firman diatas memberikan
penegasan bahwa hadinya manusia dibumi untuk saling mengenal dan menjaga
kerukunan antar sesame dan nilai tertinggi dihadapan Allah ialah ketakwaan
hamban-nya. Penjajahan secara halus yang dilakukan oleh bangsa barat merupakan
tindakkan yang tidak sesuai dengan konsep Islam dan kepribaian bangsa Indonesia, dengan demikian wajib bagi generasi
muda Islam Indonesia
untuk mempertrahankan rasa nasionalisme terhadap Negara ini.
Sebuah riwayat
menceritakan, bahwa Nabi Muhammad pun memiliki rasa nasionalisme yang tinggi
terhadap negeri Mekah. Ketika Nabi akan melakukan Hijrah, maka Nabi merasa
berat untuk meninggalkan tanah Mekah jika tidak karena Allah. Kisah ini
menunjukkan dalam diri Nabi Muhammad terdapat kecintaan terhadap negerinya
sendiri dengan demikian apabila kita bersikap nasionalisme terhadap Negara
kita, kita telah mengikuti tindakkan Nabi pula. Kecintaandalam konteks negara Indoenesia, dapat diwujudkan dengan cara tindakkan
filterisasi terhadap apa yang telah dipenetrasikan bangsa barat kedalam negara
Indonesia sehingga kita telah membantu untuk menegakkan kepribadian bangsa agar
tidak diinjak-injak oleh bangsa lain.
- Aspek Islamisme;
Sealin aspek
nasionalisme kita juga harus memiliki dan mempertahankan aspek Islamisme yang
tinggi karena kita adalah generasi muda Islam. Karakteristik pemuda Islam
adalah berani menegakkan kebenaran meskipun banyak tantangan yang merintang
dihadapan kita yang didasarkan atas Alqur’an dan Alhadits Namun semangat keislaman ini telah mulai
luntur dengan peradaban-peradaban barat yang sedikit demi sedikit menggrogoti
budaya Islam yang ada di Indonesia. Banyaknya pergaulan bebas yang telah
meracuni pemuda Indonesia menunjukkan lemahnya jiwa keislaman para pemuda
bangsa, karena tidak mampu membetengi diri dengan ajaran-ajaran Islam yang sempurna.
Alqur’an yang merupakan dasar umat Islam hanya dijadikan kajian akademis saja
dan hanya dijadikan ritual dalam membacanya tanpa dijadikan pengamalan
keseharian. Demikian jaunya dari pengamalan Alqur’an menjadikan umat Islam
khususnya para pemuda Islam jauh dari karakteristik umat Islam itu sendiri. Sikap
yang harus kita bangun saat ini adalah sikap kesadaran yang tinggi atas
degradasinya ajaran-ajaran Islam, sikap berani menentang budaya-budaya barat
yang telah banyak menggrogoti Islam.
Sejarah masa lalu
telah membuktikan, bahwa pada abad pertengahan menunjukkan kemauan Islam yang
sangat pesat dan kuat dalam peradabannya. Berdasarkan sejarah tersebut, maka
kita telah memiliki cmbuk yang kuat bahwa Islam di Indonesia harus bangkit dan
menentang kolonialisme modern. Jangan katakan bangsa kita telah terbebas dari
kolonialisme dan imperialisme secara mutlak, justeru pada saat ini kita telah
dijajah secara halus melalui kebudayaan, parakdikma-paradikma, aliran-aliran
pemikiran dan lain sebagainya yang bertujuan menghancurkan kepribadian bangsa Indonesia
maupun kepribadian Islam. Jauhnya umat Islam dari pedoman hidup/The way of life
merupakan tindakkan umat Islam sendiri untuk tidak menolong agama Allah. Dalam
Q-S. Muhammad (7) telah dinyatakan oleh Allah SWt, “Hai
orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. Berdasarkan ayat tersebut maka ada
syarat apabila kita ingin ditolong oleh Allah dan diangkat kedudukkannya oleh
Allah, yaitu jika kita menolong agama Allah niscaya kita pun akan ditolong dan
diangkat kedudukkannya. Kenyataan saat ini justru generasi muda Islam telah
larut dalam arus modernisasi, westernisasi, serta yang lebih bahaya bagi
generasi muda adalah mengikuti arus sekulerisme yang mana akan menjauhkan unsur
agama dengan kehidupan bernegara.
Penjajahan karakter
memang lebih menyakitkan dibandingkan dengan penjajahan secara fisik, karena
penjajahan karakter akan membunuh kepribadian bangsa yang selama ini telah
dibangun oleh para pejuang bangsa terdahulu. Kemajuan zaman dan ketatnya
persaingan antar negara,harus menjadi dorongan kita untuk bersaing positif
dengan negara dan generasi muda negara lain, karena dengan demikian generasi
muda Islam Indonesia mampu menunjukkan jati diri bangsa ini dan memiliki
karakteristik yang unggul dibanding negara lain. Issue-issue tentang terorisme
yang dibawa oleh umat Islam merupakan salah satu cara untuk menjatuhkan
kebesaran nama Islam, sehinga umat Islam akan tersinggkirkan dari pergaulan
bangsa dunia. Namun hal demikian harus kita tanggapi dengan sikap yang percaya
diri untuk menyatakan bahwa Islam adalah rahmatan lil’aalamiin yang memberikan kedamaian
kepada manusia secara keseluruhan. Inilah peran para pemuda yang akan
melanjutkan perjuangan para pendahulu demi terwujudnya karakteristik
bangsa baik dari aspek nasionalisme
maupun dari aspek Islamisme. Dua aspek tersebut merupakan karakteristik pemuda
Islam Indonesia yang berarti akan menjalankan amanat-amanat yang telah
tercantum di dalam dasar negara serta menjalankan apa yang telah ada di dalam
Alqur’an maupun Assunah yang mdmerupakan dasar umat Islam untuk berpedoman pada
keduanya, dengan demikian akan tercipta suatu generasi muda yang cerdas dan
berakhlak mulia yang bersifat nasionalis dan Islamis.
Hadirin yang
berbahagia,
Demikianlah pidato
singkat yang sya sampaikan pada kesempatan kali ini, mudah-mudahan kita
termasuk generasi yang memiliki karakteristik diatas dan dapat mewujudkan
generasi muda Islam Indonesia cerdas dan berakhlak mulia.
Tiada kata yang
indah kecuali ungkapan mohon maaf atas segala kekurangan, akhiru kalam
Wss. Wr. Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar